Sabtu, 07 April 2012

Tanggapan Korban lainnya 2

Kapok Urusan dengan Penerbit Penipu




Ternyata ada juga loh penerbit yang licik. Ini harus diperhatikan oleh teman-teman yang berencana menerbitkan buku melalui penerbit yang nggak jelas kredibilitasnya. Aku coba share pengalaman buruk tentang penerbit begajulan ini.
Teman-teman blogger sekarang sudah banyak yang menulis buku. Jalur self publishing menjadi pilihan populer karena dianggap lebih murah dan bisa dipesan dalam jumlah sedikit. Tetapi dari banyaknya self publishing dan atau jasa Print on Demand yang bertebaran di ranah maya, cobalah sedikit hati-hati agar tidakkecele. Karena ada di antaranya merupakan begajul yang tega ngembat uang Anda.
Ini harus diwaspadai oleh teman-teman yang ingin menerbitkan buku. Terutama jika penerbitnya tidak memiliki kredibilitas yang recommended di kalangan penulis maupun sesama penerbit. Salah satu contoh buku yang memiliki ISBN gadungan adalah buku yang kutulis bersama teman-teman. Judulnya Kado Cinta Merah Putih, diterbitkan oleh Inzpirazone Publishing House dengan ISBN yang dibuatnya sendiri dalam bentuk barcode ngaco di cover belakang.
barcode-palsu-inzpirazone

Saat ditanya, sang pemilik penerbitan itu cuma bilang, “ISBN nggak penting“. Wah, ini namanya pembodohan. Memang tanpa ISBN buku bisa saja beredar dan menjadi bacaan banyak orang. Tetapi jika kita sudah membayar biaya pengurusan ISBN dan ternyata kita diberikan ISBN palsu, itu namanya penipuan.
Itu satu hal tentang pengalaman buruk berhadapan dengan penerbit abal-abal. Belum lagi masalah pengiriman buku yang telah dipesan (dan dibayar lunas) oleh temanku, Bugi SumiratSejak Lebaran tahun lalu hingga detik ini, buku pesanan tersebut tak sampai ke tangan pembelinya. Sang pemilik penerbitan yang hobi menyadur ayat-ayat Allah dalam berkomunikasi ini, bilang sudah dikirim tetapi tak berani memberitahukan bukti/resi pengiriman. Kantor Pos mana yang tak memberikan bukti pengiriman di dunia ini?
akhidirman3
akhir-dirman-dan-mt-lagi-171211
Kapok banget berurusan dengan penerbit seperti itu. Meskipun misalnya mereka mengganti nama penerbitannya dengan nama “PENERBITAN JUJUR BERAZASKAN ISLAM” sekalipun, tetap saja kualitas dan kredibilitasnya tak berubah. Penerbit seperti itu tak ubahnya makelar percetakan yang picik dan licik. Bahkan kepicikannya sudah mencapai taraf memuakkan, yaitu sering menuliskan ayat-ayat Tuhan untuk mengelabui banyak orang.
Dan bagiku sendiri, aku begitu mudah berteman dengan siapapun, bahkan dengan orang yang dianggap setan oleh temanku lainnya. Tetapi saat aku mengetahui orang yang kupercaya melakukan pengkhianatan, mohon maaf, aku tak akan pernah lagi menganggapnya sebagai manusia normal.
Mohon maaf kepada teman-teman di komunitas menulis, aku menuliskan perihal ini karena aku tak bisa untuk terus bekerja sama dengan penipu yang mengancam kebersamaan kita.

Sumber : 
http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=3322325738165734618#editor/target=post;postID=2893193848745310376

9 komentar:

  1. terima kasih telah menyelamatkan postingan saya di sini. sebelumnya postingan ini sudah hilang dari blog saya yang sebelumnya.

    BalasHapus
  2. isbn palsu? ya saya juga pernah jadi korban dari penerbit abal2. "Mafaza media"

    BalasHapus
  3. Jika ingin jadi penipu sebaiknya Mafaza Media jangan bawa-bawa nama islam.

    Ngakunya penulis muda berbakat. Tapi pada kenyataannya malah berbakat dalam aksi penipuan.

    BalasHapus
  4. Jika ingin jadi penipu sebaiknya Mafaza Media jangan bawa-bawa nama islam.

    Ngakunya penulis muda berbakat. Tapi pada kenyataannya malah berbakat dalam aksi penipuan.

    BalasHapus
  5. Saya juga jadi korban mafaza media

    BalasHapus
  6. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  7. Waduh kayanya sy jg kena nih ama mafaza. Janji selesai 35 hari sekarang udah 2 bln lbh. Ditelp, di sms, di WA ga dijawab. Webnya nih hari udah ga bs diakses. Smg kembali ke jalan yg benar.

    BalasHapus