FAKTA ANTARA
SAYA, INZPIRA, ADY ADZUMAR & NAQIYYAH SYAM
Sebenarnya, dari semalam saya menunggu
keputusan ini. Alhamdulillah semalam saya tertidur dan ketika terbangun, saya
langsung menuju group Jarwil dan Alhamdulillah table ini sudah ada.
Subhanallah… *sujud syukur*
Jadi, Inilah fakta sebenarnya tentang
Inzpirazone (Laporan BPP; Intan Savitri);
Bismilahirrahmanirrahiim
Penyelesaiaan Masalah Inspirazone
1. Kronologi Penyelesaian Masalah
a. Para pihak diminta mengirim
permohonan ke BPP FLP dan berkas bulan Nov 2011
b. Dilakukan analisis dengan tabel
(terlampir) bulan Januari 2011
c. Dilakukan konfirmasi kedua belah
pihak bulan Januari 2012
d. publlikasi ke kedua belah pihak
februari 2012
e. publikasi ke kedua belah pihak
februari 2012
2. Tabel penyelesaian masalah
1. Versi Supriyadi (Adi Azzumar)
mengeluh: a. tidak ada ISBN, b. Royalti sebesar 15% tidak dibayarkan, c. Pengiriman
lambat, d. Tidak ada laporan penjualan selama maret-juli
setelah dipetakan dalam tabel (maaf
tidak bisa di unggah) Ketua BPP FLP meminta Dirman menjawab.
2 . Versi Dirman: a. Inspira sudah
mengurus dan meminta penulis untuk mengajukan permohonan ISBN, Inspirazone
memiliki kartu anggota ISBN dari Perpustakaan Nasional
b. Royalti telah dibayarkan sebesar 120
ribu (bukti transfer ada). Setelah di cek oleh BPP SPP ternyata 15%, sehingga
pembayaran tersebut kurang. Kekurangan ditransfer pada tanggal 4 feb 2012
sebesar 45.000. Dirman minta maaf
c. Pengiriman lambat disebabkan karena
proses POD (Print On Demand) dan biaya kirim memang kecil.
d. Laporan penjualan diserahkan setelah
kasus ini (Setelah diminta BPP FLP
3. Ada
beberapa pemesan buku yang merasa tidak dilayani dengan baik diantaranya
adalah:
a. Lisfatul
fatinah munir minta di kirim tetapi tidak dikirim
b. Hylia Shane
Gerhana memesan buku Ady (SCUR) merasa tidak dikirim
c. Eka natasa
sumantri memesan buku Dirman (persembahan kupu2) merasa tidak dikirim
d. Asni Ahmad
Sueb memesan buku merasa tidak dikirim
4. Jawaban
Dirman:
a. Lisfatul
tidak ada dalam daftar pemesan (Menurut verifikasi BPP Lisfatul memang tidak
menyertakan buku pemesanan atau transfer uang ke Inspira)
b. Hylia Shane:
sudah dikirim
d. Eka Natasa
Sumantri sudah dikirim (ada bukti foto inbox-fb antara dirman - Eka)
e. Asni Ahmad
Sueb: uang sudah dikembalikan
5. Versi
Naqiyyah Syam: a.Tidak ada surat perjanjian penerbitan untuk bukunya b. Laporan
penjualan tidak ada c. Royalti tidak dikirim, d. editing tidak dilakukan dengan
baik
6. Versi Dirman
: a. Surat Perjanjian Penerbitan mestinya ada (Tidak ada bukti dari kedua belah
pihak bahwa SPP ada), b. Laporan penjualan diberikan (setelah diminta BPP FLP)
laku 10 buku. c. Royalti akan dikirim tetapi pihak naqiyyah tidak berkenan
memberikan no rekening (setelah dikonfirm BPP FLP, Naqiyah menyatakan bahwa
tidak komplain royalti tetapi komplain editing)
7. Versi Erry Al
Himmah: a. Royalti tidak dibayar, b. SPP tidak ada, c. Laporan penjualan tidak ada
8. Versi Dirman:
a. Royalti sudah dibayar Rp 114 ribu (setelah dikonfirmasi BPP FLP, berdasar
pernjanjian 15%, berarti pembayaran kurang, lalu dilunasi 5 februari 2012,
setelah dikonfirm BPP, Rp 50 ribu,) b. SPP ada (Ery salah pengertian) c.
Laporan penjualan ada (dilakukan rekap setelah dikonfirm BPP FLP)
Demikian hasil
verifikasi kedua belah pihak (bukti-bukti transaksi telah disimpan BPP FLP)
Kesimpulan
BPP FLP terhadap kasus Inspirazone
1. Inspirazone
dimana Akhi Dirman sebagai salah satu pemegang sahamnya memang bangkrut dan
kurang teliti/hati-hati dalam pengelolaan sehingga memicu kesalahpahaman
2.Inspirazone
bangkrut. Sehingga wajib menyelesaikan segala sesuatu terkait hak penulis,
minimal memberikan penjelasan dan komitmen untuk menyelesaikan masalah
3.Penulis
sebaiknya berhati-hati jika ingin menerbitkan buku apalagi ke penerbit Indie.
Pelajari terlebih dahulu seluk-beluk penerbitan Indie.
4. Hak-hak
penulis adalah: 1. Adanya surat pernjanjian yang ditandatangani kedua belah
pihak diatas materai yang menjamin keabsahannya. 2. laporan penjualan sesuai
komitmen penerbit yang biasanya tertuang dalam surat perjanjian. 3. Royalti
yang besarnya dan cara membayarnya sesuai surat perjanjian penerbitan
5. Para pihak
dalam kasus ini, agar saling mengikhlaskan dan lebih berhati-hati di kelak
kemudian hari. lebih amanah dan bertanggung-jawab atas segala yang dilakukan
6. Berhati-hati
dalam mengemukakan pendapat melalui media sosial, karena segala hal yang telah
diunggah melalui media sosial harus dapat dipertanggungjawabkan oleh
penulisnya.
Demikian.
Kelebihan dan keutamaan hanyalah milik Allah semata dan kekurangan adalah sifat
manusia. Bersihkan hati, eratkan silaturahmi.
Kurang lebihnya
saya atas nama BPP FLP 2009-2013 memohon maaf jika ada khilaf.
Wallahu'alam
bishshawwab.
Setiawati Intan
Savitri
Ketum FLP
2009-2013
TANGGAPAN
SAYA :
1. Inzpirazone
memang bangkrut. Apakah yang saya lakukan sebagai seorang penanam saham di
sana? Tidak! Ini bukan upaya ‘sok baik’ sebagaimana yang dituduhkan selama ini.
Tapi lebih sebagai upaya untuk kebaikan bersama. Tidak salah bukan ketika saya
membantu menerbitkan ulang buku yang belum terbit di Inzpira? Karena saya
menanam modal di sana, yang secara otomatis ketika Inzpira bangkrut sayapun
memang sudah selayaknya ikut menanggung kerugian. Jika anda ingin membaca fakta
dari saya, bacalah catatan Rurin atau catatan saya tentang masalah ini. Tidak
ada yang saya tutupi. Apapun yang saya katakan di catatan atau note ataupun
hasil wawancara saya dengan rurin, itulah yang saya katakan di pusat
2. Kenapa
Inzpira bangkrut? Saya sebenarnya teramat malas terus menceritakan ini, karena
baik saya maupun Rurin Kurniati sudah berkali-kali mencxeritakan masalah ini.
Yang saya lakukan adalah mengirimkan bukti kwitansi ke rekan kerja saya di
Inzpira ke BPP sebagai bukti kuat masalah ini
3. Ady Adzummar sudah menerima royalty. Maka jika selama ini Ady
terus menghujat saya atau Inzipra bahwa uangnya dibawa lari, itu adalah fitnah
yang keji
4. Saya
sangat menyesalkan cara Naqiyyah Syam berkomunikasi di media yang seolah-olah
“Saya mengakui” etc. mengakui apa? SEhingga banyak orang yang ikut-ikutan
beropini buruk dan ujung-ujungnya ini menjadi sebuah fitnah yang mengarah pada
saya. Naqiyyah syam juga mengaku bahwa royalti (uang) bukan tujuannya. Lantas
mengapa di inboks antara saya, dia dengan ady selalu saja UANG yang kami
bicarakan dan ujung2nya meminta saya mengembalikan uangnya? *heran*
5. Tentang
Ery Zulfian. Sebenarnya Ery saya anggap saudara saya sendiri, adik saya
sendiri. Bahkan untuk royalty Ery, saya menyerahkan agar Ery sendiri yang
menghitung. Ternyata Ery salah hitung, bukan salah saya bukan?
Saya
menyampaikan ucapan terima kasih yang sangat besar untuk kepercayaan
sahabat-sahabat yang membuat saya tegar selama ini; Evi Andraini, Siti Kholifah
Narto, pak Narto, Echoey Haris, Elaine Firdausza, Hylla Shane Gerhana, Binta
Al-Mamba, Eni Shabrina, Ade Anita, Dani Ardiansyah, Sammy Handoko dan kamu
semua….
terimakasih
kepada FLP pusat; mbak Intan Savitri, Rahmadiyanti Rusdi dan teman2 BPP yang
memfasilitasi masalah ini dan sehingga akhirnya drama ini selesai juga
Semoga Allah
membalas kebaikan kalian dengan hal yang lebih besar dan memuliakan kalian
dunia akhirat. Amin…
Apapun, setelah
masalah ini, saya sangat berharap semua akan baik-baik saja. Tolong sebarkan
kabar gembira ini
Salam hangat,
Akhi Dirman
Al-Amin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar