Sabtu, 07 April 2012

Kronologis Kasus Inzpirazone 4


FAKTA ANTARA SAYA, INZPIRA, ADY ADZUMAR & NAQIYYAH SYAM


oleh Akhi Dirman Al-amin Full pada 7 Februari 2012 pukul 4:25
Sebenarnya, dari semalam saya menunggu keputusan ini. Alhamdulillah semalam saya tertidur dan ketika terbangun, saya langsung menuju group Jarwil dan Alhamdulillah table ini sudah ada. Subhanallah… *sujud syukur*
Jadi, Inilah fakta sebenarnya tentang Inzpirazone (Laporan BPP; Intan Savitri);

Bismilahirrahmanirrahiim

Penyelesaiaan Masalah Inspirazone
1. Kronologi Penyelesaian Masalah
a. Para pihak diminta mengirim permohonan ke BPP FLP dan berkas bulan Nov 2011
b. Dilakukan analisis dengan tabel (terlampir) bulan Januari 2011
c. Dilakukan konfirmasi kedua belah pihak bulan Januari 2012
d. publlikasi ke kedua belah pihak februari 2012
e. publikasi ke kedua belah pihak februari 2012

2. Tabel penyelesaian masalah
1. Versi Supriyadi (Adi Azzumar) mengeluh: a. tidak ada ISBN, b. Royalti sebesar 15% tidak dibayarkan, c. Pengiriman lambat, d. Tidak ada laporan penjualan selama maret-juli
setelah dipetakan dalam tabel (maaf tidak bisa di unggah) Ketua BPP FLP meminta Dirman menjawab.
2 . Versi Dirman: a. Inspira sudah mengurus dan meminta penulis untuk mengajukan permohonan ISBN, Inspirazone memiliki kartu anggota ISBN dari Perpustakaan Nasional
b. Royalti telah dibayarkan sebesar 120 ribu (bukti transfer ada). Setelah di cek oleh BPP SPP ternyata 15%, sehingga pembayaran tersebut kurang. Kekurangan ditransfer pada tanggal 4 feb 2012 sebesar 45.000. Dirman minta maaf
c. Pengiriman lambat disebabkan karena proses POD (Print On Demand) dan biaya kirim memang kecil.
d. Laporan penjualan diserahkan setelah kasus ini (Setelah diminta BPP FLP

3. Ada beberapa pemesan buku yang merasa tidak dilayani dengan baik diantaranya adalah:
a. Lisfatul fatinah munir minta di kirim tetapi tidak dikirim
b. Hylia Shane Gerhana memesan buku Ady (SCUR) merasa tidak dikirim
c. Eka natasa sumantri memesan buku Dirman (persembahan kupu2) merasa tidak dikirim
d. Asni Ahmad Sueb memesan buku merasa tidak dikirim
4. Jawaban Dirman:
a. Lisfatul tidak ada dalam daftar pemesan (Menurut verifikasi BPP Lisfatul memang tidak menyertakan buku pemesanan atau transfer uang ke Inspira)
b. Hylia Shane: sudah dikirim
d. Eka Natasa Sumantri sudah dikirim (ada bukti foto inbox-fb antara dirman - Eka)
e. Asni Ahmad Sueb: uang sudah dikembalikan
5. Versi Naqiyyah Syam: a.Tidak ada surat perjanjian penerbitan untuk bukunya b. Laporan penjualan tidak ada c. Royalti tidak dikirim, d. editing tidak dilakukan dengan baik
6. Versi Dirman : a. Surat Perjanjian Penerbitan mestinya ada (Tidak ada bukti dari kedua belah pihak bahwa SPP ada), b. Laporan penjualan diberikan (setelah diminta BPP FLP) laku 10 buku. c. Royalti akan dikirim tetapi pihak naqiyyah tidak berkenan memberikan no rekening (setelah dikonfirm BPP FLP, Naqiyah menyatakan bahwa tidak komplain royalti tetapi komplain editing)
7. Versi Erry Al Himmah: a. Royalti tidak dibayar, b. SPP tidak ada, c. Laporan penjualan tidak ada
8. Versi Dirman: a. Royalti sudah dibayar Rp 114 ribu (setelah dikonfirmasi BPP FLP, berdasar pernjanjian 15%, berarti pembayaran kurang, lalu dilunasi 5 februari 2012, setelah dikonfirm BPP, Rp 50 ribu,) b. SPP ada (Ery salah pengertian) c. Laporan penjualan ada (dilakukan rekap setelah dikonfirm BPP FLP)

Demikian hasil verifikasi kedua belah pihak (bukti-bukti transaksi telah disimpan BPP FLP)

Kesimpulan BPP FLP terhadap kasus Inspirazone
1. Inspirazone dimana Akhi Dirman sebagai salah satu pemegang sahamnya memang bangkrut dan kurang teliti/hati-hati dalam pengelolaan sehingga memicu kesalahpahaman
2.Inspirazone bangkrut. Sehingga wajib menyelesaikan segala sesuatu terkait hak penulis, minimal memberikan penjelasan dan komitmen untuk menyelesaikan masalah
3.Penulis sebaiknya berhati-hati jika ingin menerbitkan buku apalagi ke penerbit Indie. Pelajari terlebih dahulu seluk-beluk penerbitan Indie.
4. Hak-hak penulis adalah: 1. Adanya surat pernjanjian yang ditandatangani kedua belah pihak diatas materai yang menjamin keabsahannya. 2. laporan penjualan sesuai komitmen penerbit yang biasanya tertuang dalam surat perjanjian. 3. Royalti yang besarnya dan cara membayarnya sesuai surat perjanjian penerbitan
5. Para pihak dalam kasus ini, agar saling mengikhlaskan dan lebih berhati-hati di kelak kemudian hari. lebih amanah dan bertanggung-jawab atas segala yang dilakukan
6. Berhati-hati dalam mengemukakan pendapat melalui media sosial, karena segala hal yang telah diunggah melalui media sosial harus dapat dipertanggungjawabkan oleh penulisnya.

Demikian. Kelebihan dan keutamaan hanyalah milik Allah semata dan kekurangan adalah sifat manusia. Bersihkan hati, eratkan silaturahmi.
Kurang lebihnya saya atas nama BPP FLP 2009-2013 memohon maaf jika ada khilaf.
Wallahu'alam bishshawwab.

Setiawati Intan Savitri
Ketum FLP 2009-2013

TANGGAPAN SAYA :
1.     Inzpirazone memang bangkrut. Apakah yang saya lakukan sebagai seorang penanam saham di sana? Tidak! Ini bukan upaya ‘sok baik’ sebagaimana yang dituduhkan selama ini. Tapi lebih sebagai upaya untuk kebaikan bersama. Tidak salah bukan ketika saya membantu menerbitkan ulang buku yang belum terbit di Inzpira? Karena saya menanam modal di sana, yang secara otomatis ketika Inzpira bangkrut sayapun memang sudah selayaknya ikut menanggung kerugian. Jika anda ingin membaca fakta dari saya, bacalah catatan Rurin atau catatan saya tentang masalah ini. Tidak ada yang saya tutupi. Apapun yang saya katakan di catatan atau note ataupun hasil wawancara saya dengan rurin, itulah yang saya katakan di pusat
2.     Kenapa Inzpira bangkrut? Saya sebenarnya teramat malas terus menceritakan ini, karena baik saya maupun Rurin Kurniati sudah berkali-kali mencxeritakan masalah ini. Yang saya lakukan adalah mengirimkan bukti kwitansi ke rekan kerja saya di Inzpira ke BPP sebagai bukti kuat masalah ini
3.     Ady Adzummar sudah menerima royalty. Maka jika selama ini Ady terus menghujat saya atau Inzipra bahwa uangnya dibawa lari, itu adalah fitnah yang keji
4.     Saya sangat menyesalkan cara Naqiyyah Syam berkomunikasi di media yang seolah-olah “Saya mengakui” etc. mengakui apa? SEhingga banyak orang yang ikut-ikutan beropini buruk dan ujung-ujungnya ini menjadi sebuah fitnah yang mengarah pada saya. Naqiyyah syam juga mengaku bahwa royalti (uang) bukan tujuannya. Lantas mengapa di inboks antara saya, dia dengan ady selalu saja UANG yang kami bicarakan dan ujung2nya meminta saya mengembalikan uangnya? *heran*
5.     Tentang Ery Zulfian. Sebenarnya Ery saya anggap saudara saya sendiri, adik saya sendiri. Bahkan untuk royalty Ery, saya menyerahkan agar Ery sendiri yang menghitung. Ternyata Ery salah hitung, bukan salah saya bukan?
Saya menyampaikan ucapan terima kasih yang sangat besar untuk kepercayaan sahabat-sahabat yang membuat saya tegar selama ini; Evi Andraini, Siti Kholifah Narto, pak Narto, Echoey Haris, Elaine Firdausza, Hylla Shane Gerhana, Binta Al-Mamba, Eni Shabrina, Ade Anita, Dani Ardiansyah, Sammy Handoko dan kamu semua….

terimakasih kepada FLP pusat; mbak Intan Savitri, Rahmadiyanti Rusdi dan teman2 BPP yang memfasilitasi masalah ini dan sehingga akhirnya drama ini selesai juga

Semoga Allah membalas kebaikan kalian dengan hal yang lebih besar dan memuliakan kalian dunia akhirat. Amin…

Apapun, setelah masalah ini, saya sangat berharap semua akan baik-baik saja. Tolong sebarkan kabar gembira ini

Salam hangat,
Akhi Dirman Al-Amin



Tidak ada komentar:

Posting Komentar